Cerita teka - teki tentang gedung tua rumah sakit. mardi waluyo blitar, jawa timur, ini benar sudah tidak asing lagi kengeriannya untuk masyarakat blitar.
banyak kejadian - peristiwa mistis yang terjalin di gedung tua yg benar sudah tidak difungsikan karna sudah terdapat bangungan baru dijalan kalimantan, blitar. lagi gedung lama kosong, hanya sering - kali terbuat piket magang kanak - kanak yang kuliah di jurusan medis.
cerita teka - teki ini masih simpang siur hendak keaslianya, sebagain masyarakat yakin sebagian lagi cuma menyangka dongeng horor semata.
cerita ini berawal dari seseorang bunda yang umur kandungannya sudah tiba ke 9 bulan dan juga waktunya buat melahirkan. sejoli suami istri sebut aja namanya denok dan juga adi merk bukan masyarakat kota blitar. mereka berdomisili di desa ngeni dekat tepi laut jebring, pada malam dekat jam 19. 00 waktu indonesia barat (WIB), adi mengajak si istri denok turun ke kota blitar.
hasrat hati mau membeli baju - pakaian balita di toko peralatan balita. adi membawakan istrinya dengan mengendarai motor bebek. sehabis membeli baju balita sulis mampir ke warung nasi goreng di pinggiran jalur mawar, tidak merasa jam sudah membuktikan jam 10 malam.
adi dan juga denok bergegas bakal kembali, kala diparkiran motor perut sulis mengencang.
" mas, mas rasane saya kok koyok arep nglaherne to, beh wetengku matu matu wes san " (mas, mas kayaknya kok saya hendak melahirkan , duh perutku sudah mengencang) kata denok sambil mengaduh kesakitan sembari memegangi perut buncitnya.
" beh piye buk, engko lek ngenteni sampek bidan ani kesuwen buk.. piye ki? " , ( beh gimana bu, nanti kalo menunggu hingga kerumah bidan ani sangat lama bu, gimana ini ? ) , ucap adi smbil mengernyitkan dahi, ia tidak tega memandang istrinya mengaduh - ngaduh.
kesimpulannya adi juga langsung menyalakan mesin motornya dan juga menyisiri jalur, buat mencari rumah sakit terdekat, kala melewati jalur depan gerbang masuk gedung tua rumah sakit. mardiwaluyo. enatah gimana dalam penglihatan adi dan juga denok rumah sakit itu ramai sekali, serupa dahulu dikala di fungsikan, tanpa pikir panjang aji masuk gerbang gedung itu, dan juga memapah istrinya berjalan mengarah suster jaga dan juga satpam.
adi menyapa dan juga memohon tolong sama suster penjaga " selamta malam, suster tolong istri aku ingin melahirkan”. tanpa bicara suster itu tersenyum dan juga menganggukan kepala. denok setelah itu dibwa ke ruang bersalin oleh 4 orang suster dan juga satu dokter yg menanggulangi prosesi sulis melahirkan, tidak lama setelah itu aji mendengar tangisan balita.
”alhamdulillah anakku lahir” ucap syukur adi dalam hati, istrinyapun dipindahkan di kamar inap pasca bersalin, ajipun mengucapkan terimakasi pada suster itu
" terimakasih suster telah membantu istri aku melahirkan dengan selamat " , tetapi suster itu tidak menyahut cuma tersenyum dan juga menganggukan kepalanya, dilihatnya istrinya nampak
lemas tidak brdaya.
" buk, saya tidak muleh sek eo tidak ngabari wong omah karo tidak cepak - cepak ubo rampene anake dewe, klambi sampean benda " , ( bunda akupulang dahulu kerumah, saya ingin mengabari orang - orang dirumah dan mempersiapkan keperluan anak kita dan juga pakaian kalian pula. ) , kata adi sambil tersenyum senang anak istrinya selamat.
denok menganggukan kepala sembari mengatakan pada sumainya " hati hati dijalan yah " kata denok. adi pamit pada istrinya dan juga mencium kening istrinya dan juga anaknyg yang di bungkus kain jarik disamping sulis belajar menyusui anaknya.
adi bergegas berangkat meninggalkan ruang bersalin , kala aji melewati lorong - lorong dan juga melintasi kamar - kamar orang - orang sakit banyak orang - orang yang sakit dirawat disitu, seluruh orang itu memandang ke arah kaki adi mengayunkan langkah yang tiba tanah.
adi berupaya berlagak ramah menyapa salah satu penderita namun tidak terdapat jawaban, seluruh diam. suster dan juga dokter pula banyak yang kemudian lalang tetapi mereka diam seluruh.
mulai terdapat kejanggalan yg dialami adi dikala itu bulu kuduknya merinding. hendak namun ia berupaya menepis kerasa itu. diapun hingga di parkiran dan juga menyalakan mesin mtornya dan juga kembali mengarah rumah.
besok harinya pagi jam 05. 00 waktu indonesia barat (WIB), adi berulang ke rumah sakit buat menjemput istri tercintanya, kala hingga di depan gerbang masuk rsu mardi waluyo, adi memperoleh keganjilan yang dirasakannya, tidak terdapat satpam, tidak terdapat mobil ambulan, tidak terdapat suster dan juga dokter yang kemudian lalang.
hening serupa rumah sakit tidak berpenghuni, tetapi adi senantiasa masuk mengarah kamar inap dimana istrinya tadi malam. sembari terus bergegas ia menoleh ke kanan dan juga kekiri, smua kamar inap yang tadi malam penuh tidak terdapat penderita sama sekali. tidak terdapat satu penderita yang terbaring. hati adi terasa merinding dan juga takut, jantungnya berdegub kencang dan juga bulu kuduknya merinding.
sesampainya di kamar inap pasca melahirkan, dia tercengang kaget. denok istrinya tidak terdapat ditempat, dia semkin takut dan juga cemas, namun ia senantiasa memberanikan diri. sembari menangis ia memangil - manggil nama istrinya. ia mencari kesetiap lorong kamar, namun tidak terdapat sahutan, ia berlari dan juga terus memanggil istrinya.
" buk, buk ya allah sampean nek endi to buk? " ( bu, bu ya allah kalian dimana bu? ) ” teriak adi. tiba - datang langkahnyapun terhenti, terdapat satu lorong yang belum dilewati. ialah lorong kamar mayat, diapun berlari mengarah kearah kamar mayat.
adi terhenti langkahnya ia mendengar isak tangis dari kamar mayat , dan juga serupa suara isak tangis istrinya. tanpa pikir panjang adi membuka pintu kamar mayat. ya allah ia mengalami istrinya menangis duduk sembari memeluk erat anaknya dengan muka yang pucat pasi, dan juga nampak muka ketakutan yang luar biasa dari raut muka denok. ia tidak dapat bicara hanya menangis lega karna adi tiba menjemputnya.
adi langsung mengajak anak istrinya keluar dari gedung itu ia memacu motornya dengan diliputi kerasa cemas dan juga aneh, hingga dirumah diadakan selamatan besar buat anak laki - laki mereka.
tidak dapat dibayangkan dengan nalar, bahwa yang menolong denok melahirkan tidaklah suster dan juga dokter manusia, melainkan hantu, dan juga ari - ari ataupun batur balita anak denok tidak terdapat. kata denok diambil oleh suster - suster yang menolongnya.
( sumber : http:// www. beritasosmed. com/2017/01/merinding-misteri-ibu-hamil-melahirkan. html )
banyak kejadian - peristiwa mistis yang terjalin di gedung tua yg benar sudah tidak difungsikan karna sudah terdapat bangungan baru dijalan kalimantan, blitar. lagi gedung lama kosong, hanya sering - kali terbuat piket magang kanak - kanak yang kuliah di jurusan medis.
cerita teka - teki ini masih simpang siur hendak keaslianya, sebagain masyarakat yakin sebagian lagi cuma menyangka dongeng horor semata.
cerita ini berawal dari seseorang bunda yang umur kandungannya sudah tiba ke 9 bulan dan juga waktunya buat melahirkan. sejoli suami istri sebut aja namanya denok dan juga adi merk bukan masyarakat kota blitar. mereka berdomisili di desa ngeni dekat tepi laut jebring, pada malam dekat jam 19. 00 waktu indonesia barat (WIB), adi mengajak si istri denok turun ke kota blitar.
hasrat hati mau membeli baju - pakaian balita di toko peralatan balita. adi membawakan istrinya dengan mengendarai motor bebek. sehabis membeli baju balita sulis mampir ke warung nasi goreng di pinggiran jalur mawar, tidak merasa jam sudah membuktikan jam 10 malam.
adi dan juga denok bergegas bakal kembali, kala diparkiran motor perut sulis mengencang.
" mas, mas rasane saya kok koyok arep nglaherne to, beh wetengku matu matu wes san " (mas, mas kayaknya kok saya hendak melahirkan , duh perutku sudah mengencang) kata denok sambil mengaduh kesakitan sembari memegangi perut buncitnya.
" beh piye buk, engko lek ngenteni sampek bidan ani kesuwen buk.. piye ki? " , ( beh gimana bu, nanti kalo menunggu hingga kerumah bidan ani sangat lama bu, gimana ini ? ) , ucap adi smbil mengernyitkan dahi, ia tidak tega memandang istrinya mengaduh - ngaduh.
kesimpulannya adi juga langsung menyalakan mesin motornya dan juga menyisiri jalur, buat mencari rumah sakit terdekat, kala melewati jalur depan gerbang masuk gedung tua rumah sakit. mardiwaluyo. enatah gimana dalam penglihatan adi dan juga denok rumah sakit itu ramai sekali, serupa dahulu dikala di fungsikan, tanpa pikir panjang aji masuk gerbang gedung itu, dan juga memapah istrinya berjalan mengarah suster jaga dan juga satpam.
adi menyapa dan juga memohon tolong sama suster penjaga " selamta malam, suster tolong istri aku ingin melahirkan”. tanpa bicara suster itu tersenyum dan juga menganggukan kepala. denok setelah itu dibwa ke ruang bersalin oleh 4 orang suster dan juga satu dokter yg menanggulangi prosesi sulis melahirkan, tidak lama setelah itu aji mendengar tangisan balita.
”alhamdulillah anakku lahir” ucap syukur adi dalam hati, istrinyapun dipindahkan di kamar inap pasca bersalin, ajipun mengucapkan terimakasi pada suster itu
" terimakasih suster telah membantu istri aku melahirkan dengan selamat " , tetapi suster itu tidak menyahut cuma tersenyum dan juga menganggukan kepalanya, dilihatnya istrinya nampak
lemas tidak brdaya.
" buk, saya tidak muleh sek eo tidak ngabari wong omah karo tidak cepak - cepak ubo rampene anake dewe, klambi sampean benda " , ( bunda akupulang dahulu kerumah, saya ingin mengabari orang - orang dirumah dan mempersiapkan keperluan anak kita dan juga pakaian kalian pula. ) , kata adi sambil tersenyum senang anak istrinya selamat.
denok menganggukan kepala sembari mengatakan pada sumainya " hati hati dijalan yah " kata denok. adi pamit pada istrinya dan juga mencium kening istrinya dan juga anaknyg yang di bungkus kain jarik disamping sulis belajar menyusui anaknya.
adi bergegas berangkat meninggalkan ruang bersalin , kala aji melewati lorong - lorong dan juga melintasi kamar - kamar orang - orang sakit banyak orang - orang yang sakit dirawat disitu, seluruh orang itu memandang ke arah kaki adi mengayunkan langkah yang tiba tanah.
adi berupaya berlagak ramah menyapa salah satu penderita namun tidak terdapat jawaban, seluruh diam. suster dan juga dokter pula banyak yang kemudian lalang tetapi mereka diam seluruh.
mulai terdapat kejanggalan yg dialami adi dikala itu bulu kuduknya merinding. hendak namun ia berupaya menepis kerasa itu. diapun hingga di parkiran dan juga menyalakan mesin mtornya dan juga kembali mengarah rumah.
besok harinya pagi jam 05. 00 waktu indonesia barat (WIB), adi berulang ke rumah sakit buat menjemput istri tercintanya, kala hingga di depan gerbang masuk rsu mardi waluyo, adi memperoleh keganjilan yang dirasakannya, tidak terdapat satpam, tidak terdapat mobil ambulan, tidak terdapat suster dan juga dokter yang kemudian lalang.
hening serupa rumah sakit tidak berpenghuni, tetapi adi senantiasa masuk mengarah kamar inap dimana istrinya tadi malam. sembari terus bergegas ia menoleh ke kanan dan juga kekiri, smua kamar inap yang tadi malam penuh tidak terdapat penderita sama sekali. tidak terdapat satu penderita yang terbaring. hati adi terasa merinding dan juga takut, jantungnya berdegub kencang dan juga bulu kuduknya merinding.
sesampainya di kamar inap pasca melahirkan, dia tercengang kaget. denok istrinya tidak terdapat ditempat, dia semkin takut dan juga cemas, namun ia senantiasa memberanikan diri. sembari menangis ia memangil - manggil nama istrinya. ia mencari kesetiap lorong kamar, namun tidak terdapat sahutan, ia berlari dan juga terus memanggil istrinya.
" buk, buk ya allah sampean nek endi to buk? " ( bu, bu ya allah kalian dimana bu? ) ” teriak adi. tiba - datang langkahnyapun terhenti, terdapat satu lorong yang belum dilewati. ialah lorong kamar mayat, diapun berlari mengarah kearah kamar mayat.
adi terhenti langkahnya ia mendengar isak tangis dari kamar mayat , dan juga serupa suara isak tangis istrinya. tanpa pikir panjang adi membuka pintu kamar mayat. ya allah ia mengalami istrinya menangis duduk sembari memeluk erat anaknya dengan muka yang pucat pasi, dan juga nampak muka ketakutan yang luar biasa dari raut muka denok. ia tidak dapat bicara hanya menangis lega karna adi tiba menjemputnya.
adi langsung mengajak anak istrinya keluar dari gedung itu ia memacu motornya dengan diliputi kerasa cemas dan juga aneh, hingga dirumah diadakan selamatan besar buat anak laki - laki mereka.
tidak dapat dibayangkan dengan nalar, bahwa yang menolong denok melahirkan tidaklah suster dan juga dokter manusia, melainkan hantu, dan juga ari - ari ataupun batur balita anak denok tidak terdapat. kata denok diambil oleh suster - suster yang menolongnya.
( sumber : http:// www. beritasosmed. com/2017/01/merinding-misteri-ibu-hamil-melahirkan. html )