gempuran virus african swine fever (asf) ataupun demam babi afrika meluas ke sebagian daerah di provinsi nusa tenggara timur (ntt).
pemerintah provinsi (pemprov) mengestimasi penyebaran virus ini lebih luas dengan menutup daerah dari kemudian lintas ternak babi.
asisten ii setda ntt, semuel rebo berkata, pemprov ntt tidak mengizinkan kemudian lintas ternak babi ataupun produk asal ternak babi, baik masuk ataupun keluar ntt.
kebijakan ini diambil menyusul gempuran virus asf terhadap ternak babi di pulau timor.
“hasil pengecekan laboratorium terhadap ternak babi pula sudah terkonfirmasi positif asf di kabupaten belu, ” kata semuel rebo di kupang, selasa (25/2/2020).
tidak hanya itu, pemprov ntt memproteksi pulau - pulau yang masih leluasa virus asf dengan memperketat pengawasan.
langkah lain dengan melaksanakan komunikasi data dan juga bimbingan (kie) secara meluas kepada seluruh susunan warga,
pendataan peternak babi, dan juga penindakan biosecurity.
pemprov ntt tengah menyusun langkah - langkah strategis program dalam rangka pemulihan terhadap kelompok peternak babi yang jadi korban gempuran virus asf.
tidak hanya itu, membangun kordinasi dengan pihak departemen pertanian buat memperoleh sokongan penindakan virus asf.
semuel rebo pula menegaskan, pemprov tidak menganjurkan warga buat komsumsi daging babi yang sakit ataupun mati karna terkena virus asf walaupun para pakar menghitung nyaman buat disantap.
“kalau soal dapat disantap ataupun tidak, bagi pakar, daging ternak babi yang terserang virus dapat disantap. tetapi, kami tidak menganjurkan warga buat komsumsi daging itu, ” kata semuel rebo.
( sumber: inews. id )
